touring (2)

terjadi pada hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2017.

Start dari rumah ~ Puncak Pas (perbatasan Bogor ~ Cianjur). jarak tempuh + 60km.

rumah puncak

menjadi laki-laki ya memang seperti itu. jalan, nongkrong, keliling-keliling bareng temennya.

emang temennya siapa ?? ga jauh-jauh temennya anaknya sendiri.

emang touring kemanah ?? liat aja ndiri…. kira-kira kemanakah ??

22790155_1433915150055491_1555980228_o

 

22768213_1433915653388774_221809757_o

 

22768182_1433915176722155_181158130_o

 

22790534_1433915163388823_1244319951_o

 

 

 

mudik 2016

mudik, sebagai seseorang yang lahir dan dibesarkan di Jakarta dimana setiap tahunnya terjadi pergerakan mudik dari para pemudik, baik itu tetangga, teman kantor dan saudara yang punya kampung nun jauh di sana, belum pernah sekalipun mengalami secara langsung yang namanya mudik. selalunya mendengar dari cerita-cerita dan dari media.

akhirnya di tahun 2016 ini merasakan juga apa itu mudik. entah karena benar-benar ingin merasakan mudik atau ingin mengukur batas kemampuan berkendara. sebagai informasi, Alhamdulillah tahun ini Allah memberi kami mobil. bukan mobil baru tapi setidaknya bisa dipakai sekeluarga karena motor sudah tidak bisa lagi menampung kami semua.

cuti bersama yang panjang tahun ini dimulai pada tanggal 2 Juli s.d. 10 Juli 2016, kurang lebih 9 hari. persiapan mudik boleh dibilang tidak dadakan tapi juga tidak seriusan. karena satu dan lain hal kami hanya berani merencanakan mudik tapi tidak berani menetapkan akan mudik.

Alhamdulillah sekali lagi kondisi dan situasi sangat memungkinkan bagi kami untuk mudik, maka berangkatlah kami mudik. Kutoarjo, kota di Jawa tengah tujuan kami mudik sudah kami pantau melalui google maps.

Jumat, 1 Juli 2016 masih masuk kantor. hari itu adalah hari terakhir sebelum libur panjang. sesuai keputusan Menpan maka semua pegawai wajib untuk hadir/masuk kantor. setelah pelaksanaan apel khusus yang langsung diambil oleh pimpinan sekitar pukul 10.00, satu persatu teman kantor meninggalkan kantor untuk mudik atau hal lainnya. kami sudah memutuskan untuk berangkat mudik dari kantor. jadi, mobil dan segala persiapan mudik sudah dipersiapkan di dalam mobil. siang menjelang sore kantor sudah sepi. istri dan printilan sisapun datang untuk ikut bermalam di kantor. Alhamdulillah banyak kamar kosong. jadi kami bisa isi selama satu malam.

Sabtu, 2 Juli 2016 selesai makan sahur kami beranjak meninggalkan kantor di Pondok Labu. sengaja tidak masuk tol karena kami ingin shalat subuh dulu di masjid yang akan kami temui dalam perjalanan. dapat masjid di Pondok Gede. setelah itu sempat putar-putar cari pintu tol. akhirnya kembali ke Pasar Rebo, balik arah masuk tol lagi di dekat taman mini. tidak jadi masuk JORR karena ternyata tol mengarah ke cawang. akhirnya keluar cawang, masuk tol lagi di Halim. bablas terus sampai rest area km 19. kami terpaksa berhenti di sana karena jalan padat tersendat.

sejauh ini perjalanan mudik biasa-biasa saja. tidak ada yang spesial. jelang siang kami masuk rest area cikopo km 102. istirahat shalat dzuhur. barulah kami melihat keanehan. banyak yang makan dan sembarangan saja makannya. bahkan ada yang makan di masjid. benar-benar yang berpuasa harus menghormati mereka yang tidak berpuasa.

selepas beristirahat, kami melanjutkan perjalanan. ada keanehan lain lagi. setiap beberapa kilometer mobil tersendat karena macet. setelah macet, kami melihat tidak ada halangan yang seharusnya menyebabkan macet. hal ini terus berulang selama beberapa kali sampai akhirnya kami keluar di pintu tol kertajati. setelah kami telaah ternyata itu adalah rekayasa lalu lintas dari petugas jalan raya untuk menghindari penumpukan kendaraan di ujung tol yaitu pintu keluar tol pejagan. semacam stop n’ go.

kemudian, mengapa harus pintu tol kertajati? sebelum berangkat, kami sudah banyak bertanya di komunitas. kira-kira jalur mana yang sebaiknya kami ambil agar tidak terjebak macet. seorang anggota komunitas yaitu oom teten zaeni yang berdomisili di Majalengka memberikan kami jalur mudik bebas macet yaitu melalui Majalengka tembus ke Ciamis.

takdir menghantar kami untuk bermalam di Majalengka. mobil mengalami overheat yang cukup parah. semua setingan diatur ulang. bahkan sempat beli busi dan platina baru untuk mengganti busi dan platina yang kami anggap sudah tidak bagus. Alhamdulillah, walau tidak mengenal sebelumnya namun kami bisa menginap secara kekeluargaan di rumah oom teten bahkan sempat diajak keliling kota Majalengka keesokan harinya.

Minggu, 3 Juli 2016 kami sempat menunggu kedatangan anggota komunitas lain yang juga mudik untuk berjalan bersama. tapi ternyata tunggu punya tunggu, malahan dapat berita mereka bablas ke tol cipali untuk exit di Pejagan. sudah ditunggu sampai siang malah tidak jadi. akhirnya kami terpaksa berangkat sendiri. sempat juga ditawari konvoi dengan oom teten, karena beliau dan keluarga akan mudik juga malamnya ke Kebumen. tapi kami tidak berani memberatkan beliau dan keluarga karena kami merasa sudah cukup merepotkan. biarlah kami berjalan santai tanpa perlu injak gas dalam-dalam mengingat ini pengalaman pertama bermobil melintasi pulau Jawa. menikmati perjalanan adalah tujuan utama.

lepas dari Majalengka kami mengalami pengalaman yang tak terlupakan. bahkan bisa menjadi kenangan perjalanan mudik yang bikin ketagihan. antara Majalengka dan Ciamis terdiri dari gegunungan. kalau ada yang pernah melintasi jalur puncak Bogor, maka tingkat keekstriman jalur yang kami lalui melebihi jalur puncak bogor. 5 kali lipatnyalah mengingat jarak tempuhnya juga jauh dan gunung-gunung yang dilalui juga banyak.

masuk Ciamis sekitar pukul 08. … lelah sebenarnya tapi mobil sedang on fire jadi rada segan untuk berhenti di Ciamis. sesuai arahan dari abang ipar, kami terus melaju ke arah Jogjakarta. ternyata banyak pemudik yang melalui jalur selatan. tapi Alhamdulillah tidak mengalami kemacetan.

rasa lelah yang menyerang membuat kami memutuskan untuk mengistirahatkan supir yang cuma satu-satunya. masuklah mobil ke spbu Ciungwanara. shalat Isha kemudian gelar tikar di depan mobil. lelap.

mungkin sekitar satu jam lebih beristirahat, masuk telepon dari oom teten yang menanyakan kabar kami. beruntungnya perjalanan dipantau teman satu komunitas. setelah menjawab telepon kami berangkat kembali karena memang sudah tidak bisa tidur lagi.

…bersambung..

berkeliaran

tidak ingin terlarut dalam kedukaan, kami menyatakan kesediaan untuk ikut meramaikan family gathering yang diadakan oleh komunitas dzebrakuser. terkesan mendadak dan mepet konfirmasi keikutsertaan kami dikarenakan beberapa hal :

  • masih dalam suasana duka
  • masih belum pasti dengan jadwal ujian dan try out abang aji yang sekarang sudah kelas 6 SMA #eh SD
  • masih ragu dengan kemampuan diri berkendara keluar kota.

berdasarkan ancaman dari panitia, pendaftaran terakhir adalah 24 April 2016. demikian pula konfirmasi keikutsertaan kami terjadi di tanggal tersebut. panitianya hebat nih, patut diacungi jempol karena fast respon. pendaftaran kami langsung ditanggapi dan itu membuat kami merasa aman karena sudah terdaftar.

keesokan harinya, mobil kami taruh di rumah seorang rekan yang pintar opreks mobil untuk di tune up. keinginan kami adalah mobil sudah dalam kondisi sehat ketika akan dibawa keluar kota.

12814041_797620573715543_21494120699516991_n

rencana Allah memang tidak bisa ditentang. tiba-tiba saja hari Jumat harus kena tugas jaga di kantor. tentu saja sebagai pegawai yang baik, saya patuhi walau ada rasa was-was besok akan menjadi seperti apa… tugas ini berakhir pada keesokan harinya pada pukul 08.00 wib. ya sudah mudah-mudahan bisa dijalani dengan baik.

Sabtu 30 April 2016,walau masih kurang fit karena malamnya baru saja tugas jaga di kantor, Sabtu pagi bersama istri pergi ke rumah rekan untuk ambil mobil yang dititipkan selama seminggu untuk di tune up. pesan saya untuk stel klep dan cek rem ternyata belum terselesaikan.klep sudah distel dan lumayan tidak berisik lagi.rem belum diapa-apain. memang sih waktu dititip tidak dipesankan akan dibawa keluar kota. dan lagi sesama rekan jadi pengerjaannya juga nyantai. alhasil sepagian ngerjain rem. belum lagi ternyata tak dinyana tak diduga minyak rem kosong melompong. sampai pukul sebelas siang belum selesai juga, akhirnya pasrah bawa pulang. sepanjang perjalanan pulang tanpa rem. engine break saja.pesan dari rekan, rem akan berfungsi setelah dipakai jalan sambil dikocok-kocok. ternyata tidak terjadi. hikss..pasrah tidak jadi berangkat. posting di medsos mengabarkan tidak jadi berangkat karena tidak ada rem.rekan yang membantu oprek membaca postingan dan bela-bela datang ke rumah menggunakan motor karena bentuk tanggung jawabnya. setelah kotak-katik 20 menit, oke lagi. Alhamdulillah ….rencana jalan pukul 12.00 wib akhirnya molor jadi pukul 14.00 wib. tidak masalah, teuteup berangkat.pemberhentian pertama adalah Depok. jemput ponakan untuk menemani abang aji selama di perjalanan.lanjut masuk tol cijago (cisalak) Depok. awalnya lancar, pas gabung dengan tol Jagorawi, waduh…. padat merayap. dengan semangat membaja, tembus juga ke Bekasi. cuaca cerah dan lancarnya lalu lintas membuat kami gembira.perjalanan terganggu dengan datangnya hujan di kilometer 35. hujan sangat-sangat deras. mobil yang berjalan di lajur tengah terpaksa berpindah ke lajur paling pinggir, dengan pemikiran jika terjadi sesuatu seperti ‘bengek’ masih bisa minggir dengan cepat.Alhamdulillah terlewati dengan selamat. akhirnya di rest area kilometer 39 kami memutuskan untuk beristirahat. di sana kami sempatkan makan, shalat maghrib serta berkeliling sekedar meluruskan kaki dan punggung.km 39

sempat telepon juga ke hotel yang akan kami inapi sebagai konfirmasi bahwa kami akan datang sekalian tanya arah harus keluar tol mana dan kemana lagi.

berangkat….. walau sudah berkali-kali mampir di rest area, tapi baru kali ini bawa mobil sendiri. keluar rest area bingung. tanya-tanya sama orang lewat juga bingung. akhirnya bisa juga keluar rest area diiringi kelam menggelap.

hampir saja tidak masuk tol cipularang gara-gara papan penunjuknya terlalu mepet. ketika ada percabangan jalan antara tol cipularang dan tol cikampek, papan penunjuk jalannya baru ada pas di ujung percabangan, sementara kami berada di lajur tengah. beruntung masih bisa mlipir kiri masuk tol cipularang. kalau tidak … bablas cikampek. ga’ tau keluar tol mana tuh ntarannya.

keluar tol sadang, lurus terus. jalan pelan sambil tengok kiri cari-cari calon kamar yang sudah dipesan. ketemu!

hotel sadang

parkir, resepsionis, buka kamar, balik mobil ambil barang, masuk kamar lagi kemudian adegan di gambar.

pagi selesai sarapan hampir saja ketiduran lagi. untung anak-anak pada berisik. akhirnya pukul 07.15 check out. tidak sampai setengah jam sudah sampai lokasi famgath.

perbaikan famgath 7

masih sepi.

setelah menanti dengan kegiatan rutin harian seperti buang hajat dll akhirnya rombongan nongol. masuk jatiluruh berrombongan. udah kayak touring. :v

family gathering

famgath

acara selesai ga tau pukul berapa. kami mendahului dengan alasan yang kurang lebih, kalau terjadi sesuatu, maka peserta lain di belakang bisa membantu. pukul 13.30 kami berangkat. ternyata benar perkiraan kami, tiba-tiba saja mesin kehilangan tenaga. mati dan tidak bisa starter. tunggu 5 menit baru bisa starter. setelah jalan sebentar, ada truk yang sedang bongkar ban. ya sudah kami berhenti dibelakangnya, kemudian angkat jok. ternyata tutup mesin hilang. olinya muncrat-muncrat berceceran.

perbaikan famgath 2

tidak panik. karena yakin Allah selalu memberi jalan keluar pada setiap permasalahan. tunggu sebentar, muncul anggota komunitas yang dalam perjalanan pulang juga.

ternyata oom Seto. di medsos akunnya mahlukblower. idenya brilian. ditutup pakai kemasan air minum kemudian di tekan oleh botol beling minuman penambah stamina.

starter lagi. jrengg…. lancar tapi harus berhati-hati. beruntunglah ketemu oom Seto, kami dikawal hingga keluar tol. bahkan diantar ke tempat pembelian tutup olinya.

MashaaAllah. Alhamdulillah.

menjelang maghrib, kami berpisah di tempat pembelian tutup oli di daerah Depok. terima kasih ya oom Seto.

lanjut perjalanan pulang terasa bedanya. di gas terasa sekali tenaganya.. manstap…

demikian berkeliaran kali ini. rencananya lebaran akan pulang ke kampung istri di Kutoarjo. akan kah terlaksana ???

wait and see

kehilangan

hari minggu tanggal 17 April 2016 adalah hari terakhir nenek bersama kami. di minggu sore nenek kembali menghadap sang pencipta Allah S.W.T.

kenangannya banyak.

nenek pergi, sekarang sepi.

kamar nenek sekarang difungsikan sebagai ruang keluarga. lemari nenek direncanakan untuk menjadi lemari abang aji karena barang-barang abang aji semakin banyak. maklum abang aji beranjak dewasa.

shalat di kamar nenek. berjamaah, mengaji.

kami sekarang masih mengalami shock culture. biasanya ada nenek yang menjadi jangkar di rumah. kemanapun kami beranjak, selalu terpikir untuk segera kembali ke rumah karena ada nenek di rumah yang harus diurus.

sekarang kosong.

kemanapun kaki melangkah terasa hampa.

ga bisa buru-buru pulang karena ada nenek di rumah.

buru-buru pulang mau ngapain?

kehilangan

saatnya waktu sendiri-sendiri

Baru kenal dengan kata “me time” belum lama atau sekitar satu tahunan. Biasanya diposting oleh perempuan. Entah itu perempuan bekerja di luar rumah atau bekerja sebagai ibu rumah tangga. Apakah saya yang tidak pernah baca atau tidak pernah lihat, tapi hingga sekarang belum pernah tahu ada pria yang up date status “me time”.
Lain halnya di dunia nyata. Mengambil contoh dari teman-teman sekantor atau sekomunitas, kebanyakan dari teman pria yang cerita bahwa kegiatan sabtu minggu biasanya mancing. atau nongkrong bareng temen sesuai hobi. Menurut saya itu sama saja me time.
terus muncul lagi kuot “saatnya waktu sendiri-sendiri”. mungkin ini sama dengan me time, hanya dari versi bahasa Indonesia terjemahan bebas.
kenapa mesti sendiri-sendiri??
Dalam satu keluarga inti (ayah ibu anak) masing-masing memiliki interest yang berbeda, sudah pasti. tapi haruskah dengan cara “me time”? atau “saatnya waktu sendiri-sendiri”?
jiwa petualang saya seringkali timbul acap setelah browsing internet dan menyaksikan lokasi-lokasi wisata nan indah asri. keinginan get lost muncul dengan kuat bahkan hampir setiap pulang kantor ambil jalan yang berbeda setiap harinya walau hanya berbeda satu gang saja. harapannya bisa melihat hal-hal baru.
Kadang menjelang pulang kantor terdadak lapar yang segar-segar. Akhirnya diputuskan nanti di tengah perjalanan akan mampir nge’bakso’ atau mie ayam. Tapi keinginan itu selalunya tidak pernah terlaksana. padahal sepanjang perjalanan pulang sudah mendeteksi lokasi tukang mie ayam atau tukang bakso. tiap kali melewati rombong bakso atau mie ayam, keinginan untuk mampir surut dengan sendirinya. rasanya ada yang terhilang dan rasa aneh menikmati jajan bakso sendiri.
Ingin nge’camp’ di hari libur terus saja tidak bisa. tidak tahu kenapa tidak pernah bisa abai dengan kehadiran keluarga. selalu ingin bersama. kemana-mana bersama. “Me time” juga bersama-sama.
“Saatnya waktu sendiri-sendiri” juga dilakukan bersama-sama. kalau beneran sendiri, rasanya …… gimana gituh.
me time yuks :V ::kedipkedip::

pakai baju

tadi malam mamie tanya “punya foto abang aji berseragam taekwondo ga?” ingat punya ingat, ga ada kayaknya. akhirnya sempatkan diri olah gambar abang aji berseragam dengan aplikasi editing gambar tentunya. hasilnya seperti ini :

abang aji taekwondo 4x6

pernah juga sih edit foto abang aji pakai baju dobok juga, tapi cuma ganti latar belakang doang. nih penampakannya :

pasfoto abang ajikatanya tidak boleh dengan kerah hitam, karena masih belum jadi pelatih. makanya ganti lagi deh bajunya :

abang aji taekwondo 4x6

Jejak perjalanan ke Malaysia dan Singapura

25 ~ 27 November 2014

Selasa, 25 November 2014
05:45

(waktu Indonesia bagian barat)

Angkot 117

Komplek Inkopad ~ Bojong Gede
  • Memulai perjalanan dengan Bismillah.
  • Perjalanan dari rumah menuju stasiun.
06:55

Commuter Line

Bojong Gede ~ Gondangdia
Perjalanan dari stasiun ke stasiun.

07:50

Bajaj

Gondangdia ~ Gambir
  • Turun dari peron, kami bertemu dengan penjual jajanan pasar. kok tiba-tiba timbul keinginan untuk jajan? akhirnya kami menyempatkan diri untuk membeli jajanan pasar sebanyak dua bungkus.
  • perjalanan kami lanjutkan dengan menggunakan bajaj menuju pool damri yang berada di stasiun Gambir.
08:15

Damri

Gambir ~ Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
Perjalanan dari pool damri ke Bandara.

09:30 Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
  • Tiba di terminal 3 bandara Soekarno Hatta. waktu untuk boarding masih lama, tapi kami tidak ingin mengambil resiko, maka kami bersegera ambil boarding pass di gerai Airasia.
  • Bersegera masuk untuk boarding ternyata zona boarding internasional belum dibuka. bahkan saking semangatnya,kami sempat tersasar ke zona domestik.
  • tidak terpikir sebelumnya dengan situasi seperti ini akhirnya kami ambil inisiatif untuk makan jajanan pasar yang belum selesai dimakan dan dimakan di belakang gerai makanan, sebenarnya agak aneh juga karena kami makan di tempat yang tidak semestinya, namun karena ketidaktahuan kami terpaksa berdiam sejenak di sana sampai dengan kami menemukan bahwa ada tempat yang lebih representatif untuk menunggu dibukanya boarding gate sambil ngemil jajanan pasar.
  • Untuk lebih nyamannya, kami menyempatkan diri kembali turun untuk menukarkan uang RM dan S$ di bank mandiri.
  • Pindah tempat ke ruang tunggu sambil menonton TV.
  • Menyaksikan pertandingan sepak takraw antara Malaysia melawan Vietnam.

10:40 Zona Boarding Internasional
  • Masuk zona Boarding.
    • Seperti biasa, backpack dan tas pinggang dicek menggunakan mesin scanner.
    • Air minum yang sengaja dibawa sebagai persiapan ketika akan berada di Malaysia nanti, harus dihabiskan karena dilarang membawa cairan. Sabun mandipun dipertanyakan, namun akhirnya diperbolehkan masuk.
11:10

Bus Airasia

Landasan pesawat

Masuk bis yang disediakan oleh maskapai Airasia dan diantar ke pesawat Airasia. Sudah lama tidak pernah masuk pesawat tanpa belalai. Kali ini kami masuk pesawat Airasia dengan diantar bis maskapai dan harus naik dengan menggunakan tangga seperti jaman baheula. Pengalaman lama yang diperbaharui.
11:30

Pesawat Airasia

Soekarno Hatta ~ KLIA2
  • Take off dari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.
    • Pesawat ini benar-benar sebuah airbus. Karena memang lebih mirip bis yang mengudara dibanding beberapa pesawat yang pernah dinaiki. Ada juga makanan yang dijajakan oleh pramugari.
    • Lokasi duduk kami adalah 19ABC. Seperti yang sudah seharusnya, abang aji duduk dekat jendela. Kami tahu bahwa dia sangat excited untuk naik pesawat, tapi sepertinya yang terjadi tidak sesuai dengan ekpektasinya. Beberapa menit setelah pesawat cruising dia tertidur. Padahal sebelum naik pesawat ada banyak hal dalam benaknya tentang pengalaman menggunakan pesawat dari teman-temannya.
14:30

(waktu Malaysia)

Pesawat Airasia

KLIA2
  • Mendarat di KLIA2 Malaysia dengan selamat.
    • Ada rasa tidak percaya dengan perjalanan ini, Alhamdulillah kami panjatkan terima kasih kami karena telah diberikan kesempatan mengalami perjalanan ini dengan selamat.
    • Bandara ini lumayan luas. Karena senang telah sampai dengan selamat, kami tertinggal rombongan penumpang pesawat yang telah bergegas pergi ke tujuan masing-masing. Kami tersesat sesaat hingga beruntung ditunjukkan jalan oleh seorang crew pesawat yang kebetulan melintas.


15:00

KLIA2

  • Keluar dari imigrasi kebingungan mau kemana lagi. Akhirnya memilih untuk makan, menghabiskan makanan yang dibawa dari rumah.
    • Kebetulan berada di depan konter bis tempat berkumpulnya bis-bis yang akan membawa penumpang keluar dari KLIA2, kami membeli tiket bis menuju Puduraya di konter yang terletak di pintu keluar/arrival
      gate.
    • Harga tiket RM 10 untuk dewasa, RM 5 untuk anak-anak

16:05

Bus Star Shutle

KLIA2 ~ Puduraya
  • Setelah menunggu selama + 15 menit, bis yang ditunggu datang dan setelah menunggu penumpang selama + 10 menit bis beranjak dari bandara menuju Puduraya.
    • Kami beruntung memilih bis ini, karena kami menginap di jalan Alor Bukit Bintang yang berlokasi tidak jauh dari Puduraya.
    • Bisa pesan pada supir bis untuk diturunkan sesuai lokasi yang diinginkan. Banyak penumpang yang memberikan nama dan alamat penginapannya pada supir, dan benar-benar diperhatikan oleh supir.


17:05

Puduraya

  • Kami diturunkan di Puduraya tepat di depan Mydin dan berjalan kaki ke arah jalan Pudu untuk mencari konter bus yang akan membawa kami ke Singapura besok.
    • Konter yang diinginkan tidak dapat ditemui, bahkan kebingungan yang kami dapat. Akhirnya ditengah hujan rintik kami putuskan untuk segera menuju penginapan di jalan Alor.
    • Tanpa disengaja, kami menemukan My Hotel tempat dimana kami akan dijemput oleh bus menuju Singapura besok. Mampir di My Hotel, untuk konfirmasi karena keesokan harinya akan berangkat menggunakan bus ke Singapura dengan pick up point depan My Hotel.
    • Setelah konfirmasi, segera ke penginapan di jalan alor sejauh kurang lebih lima menit berjalan kaki.

17:45 Hotel Budget Inn
jalan Alor,Bukit Bintang
  • Sekali lagi kami beruntung karena sebelum berangkat kami sudah membuat ancer-ancer lokasi penginapan menggunakan google maps. Dan berdasar maps, penginapan kami tidak terlalu jauh dari My Hotel dan itu benar.
    • Ketika menemukan Budget Inn, kami sudah cukup senang, karena bisa segera mandi dan berganti pakaian. Ternyata Budget Inn yang kami reserved berbeda. Letaknya tiga menit dari Budget Inn yang kami temui. Setelah diberitahu lokasi sebenarnya penginapan yang kami inginkan, kami bergegas ke sana, diiringi rintik hujan tentunya.
    • Check in Budget Inn.
    • Kamar 314.
    • Menghabiskan jajanan pasar yang dibeli di Gondangdia.
    • Mandi, bersalin rupa.


18:05

Bus goKL

Bukit bintang ~ KLCC
  • Setelah bersalin rupa, kami bergegas menuju ke front office untuk meminta petunjuk jalan ke KLCC.
    • Petugas front
      office adalah orang Myanmar. Walau tidak begitu lancar bahasa melayu dan bahasa Inggris, tapi kami dapat memahami petunjuknya. Dan petunjuk yang diberikan sangat jelas bagi kami, sehingga ketika dijalani kami langsung dapat menemui bus GoKL yang kami inginkan.
    • Menuju KLCC.
18:30 Mal Suria KLCC
19.45 LRT KLCC ~ Masjid Jamek
  • Tidak lama kami berada di KLCC karena kami bermaksud menikmati suasana disana pada saat sunset, namun yang terjadi adalah sudah terlanjur malam. Berhubung belum makan malam, kami memutuskan untuk mencari makan.
    • Sebelum melaksanakan perjalanan ini kami sempat mencetak jurnal perjalanan seseorang yang dipublish di internet. Jurnal perjalanan yang kami dapatkan menyatakan bahwa ada tempat yang enak untuk makan di area Masjid Jamek, kesanalah kami bermaksud.
    • Dari stasiun LRT di KLCC kami belajar membeli tiket LRT menggunakan vending machine atas bantuan penduduk setempat tentunya.
    • Menikmati commuter line versi malaysia.
    • Turun di stasiun LRT Masjid Jamek.
    • Menyempatkan diri shalat Isya berjamaah di Masjid Jamek.

20:00

Masjid Jamek night market

  • Menyeberang dari Masjid jamek, berjalan menyusuri pasar malam.
    • Makan malam bertiga di kedai makan, menghabiskan + Rp. 45.000,-

21:00 LRT dan
Monorail (star)
Masjid Jameek ~ Hang Tuah ~ Bukit Bintang
  • Atas saran penduduk setempat, kami naik LRT dari Masjid Jamek dan berganti dengan monorail di Hang Tuah untuk sampai di Bukit Bintang.
    • Ternyata monorail di waktu malam sangat ramai. Terutama yang akan berkunjung ke Bukit Bintang.
    • Naik turun berdesakan tapi amazingly masih dapat tempat duduk.

21:30 Bukit Bintang, Jalan Alor
  • Keluar stasiun, bertanya pada penduduk setempat arah jalan Alor. Ternyata berada di seberang jalan saja dari stasiun monorail.
    • Menyusuri sepanjang jalan Alor yang ramai pengunjung karena memang merupakan tujuan wisata kuliner bagi para pelancong terutama di malam hari.
21:45

Hotel Budget Inn Jalan Alor

Rencananya ingin menikmati suasana jalan Alor di malam hari, apa daya sudah sangat lelah, ditambah lagi mamie tidak tahan dengan bau durian yang ternyata sedang musimnya saat itu. Akhirnya dengan sangat terpaksa kami masuk kamar dan menikmati kamar dengan sukses dan menyenangkan.
Rabu, 26 November 2014
05:00

Hotel Budget Inn Jalan Alor

Bangun pagi-pagi sekali agar tidak kesiangan karena kami berencana berangkat ke Singapura dengan bus pada pukul 07:30 am waktu setempat.
05:30

Hotel Budget Inn Jalan Alor

  • Keluar kamar dan turun ke resepsionis untuk check out.
    • Berhubung masih pagi dan perjalanan ke pick up point hanya + 3 menit berjalan kaki, kami putuskan untuk sarapan pagi di lobi hotel.
    • Karena peraturan hotel menyediakan sarapan pada pukul 07:30, maka kami sarapan dengan membeli di resepsionis.
    • Sarapan sambil kongkow-kongkow di lobi hotel, lumayan untuk mengetahui kehidupan jalan Alor tanpa perlu keluar ke jalan, karena kami di lobi dengan tembok terbuat dari kaca, jadi tetap berada di dalam dengan pemandangan luas keluar dan saat itu pintu keluar masuk masih dikunci oleh petugas resepionis.
06:15 Jalan Alor ~ Jalan Pudu
  • Setelah yakin sudah cukup aman untuk keluar dari hotel, kami keluar hotel dan menyusuri sepanjang jalan Alor yang ternyata masih banyak pengunjungnya ataukah sisa-sisa kehidupan semalam?
    • Mampir di sebuah mini market dan membeli roti.

06:20

Jalan Pudu

  • Tidak terlalu lama kami berjalan tibalah kami di my hotel jalan Pudu dengan kondisi hotel yang masih gelap gulita. Sebenarnya kami sudah bisa melihat adanya aktifitas di lobi hotel, namun kami berasumsi bahwa sebagai bukan tamu hotel, kami akan menunggu saja hingga hotel terlihat siap menerima kunjungan dari bukan tamu hotel.
    • Berhubung belum minum teh dan terbiasa sehari-hari minum teh dipagi hari, juga karena sebelumnya hanya abang aji dan mamie saja yang makan, maka mampir kami ke seven eleven di samping my hotel untuk membeli teh tarik.
    • Kemudian kami meletakkan diri duduk menunggu di halte depan seven eleven menghabiskan teh tarik sambil makan roti dan menyaksikan geliat pagi jalan raya Malaysia.
06:30

My Hotel, Jalan Pudu

Kami masuk my hotel dan menunggu bis di lobi hotel.

07:27

Bus Star qitsna

Jalan Pudu

Bis yang kami tunggupun datang. Sebagai catatan, kami tidak mengetahui kedatangan bus yang menjemput kami karena bus tersebut berhenti di seberang jalan, sementara pemikiran kami, bus akan berhenti di depan hotel dan kondektur bus menjemput kami di lobi hotel. Ternyata tidak terjadi, kami diberitahu pihak hotel bahwa bis sudah datang dan menunggu di seberang jalan.
07:30

Bus Star qitsna

Jalan Pudu ~ Puduraya
Hal lain yang baru kami ketahui berikutnya adalah, bus memasuki komplek terminal Puduraya untuk mengambil penumpang lainnya. Padahal bisa saja kami menunggu bus di terminal tersebut tanpa perlu dijemput di My Hotel, karena cuma berjarak dekat dan menghabiskan fee
+ RM3.
07:35

Bus Star qitsna

Puduraya ~ TBS
Akhirnya jelas sudah, bahwa bus tidak langsung menghantar kami ke Singapura melainkan mampir-mampir ke beberapa halte untuk mengangkut penumpang. Terakhir bus beranjak menuju Terminal Bersepadu Selatan untuk mengambil penumpang lainnya.
09:00

Bus Star qitsna

TBS ~ Johor Bahru
Bis baru benar-benar beranjak menuju singapura setelah pusing-pusing keluar masuk terminal dan isi gasoline.

12:00

Bus Star qitsna

Rest area

  • Seperti juga bis-bis yang bertrayek luar kota di Indonesia seperti bis Jakarta ~ Bandung, bus yang akan menghantar kami ke Singapura inipun sempat berhenti di sebuah rest area yang kalau tidak salah berada di daerah Rembau.
    • Pipis dan beli-beli makanan ringan untuk kegiatan di perjalanan.

13:45

Bus Star qitsna

Terminal Johor Bahru

  • Bus masuk terminal Johor Bahru, beberapa penumpang turun dan tersisa lima penumpang termasuk kami bertiga.
    • Dengan mengemukakan beberapa alasan, pihak bis memindahkan kami ke bis lainnya, kami sadar bahwa bus yang kami tumpangi cukup besar namun hanya terdapat lima penumpang dan sekali lagi seperti juga di Indonesia, kami dipindahkan ke bus lainnya untuk sampai di Singapura.
14:07 Bus Johor Baru Express

Terminal Johor Bahru ~ Singapura

Kali ini kami ikut bus yang melayani trayek terminal Johor Bahru ~ Singapura. Harga tiketnya + Rm 3.5 (kalau tidak salah). Hebatnya adalah, tepat dibelakang supir ada jadwal keberangkatan bus dan bus benar-benar berangkat tepat waktu sesuai dengan yang tertera di jadwal keberangkatan.
14:20 Bus Johor Baru Express

JB Larkin

  • Masuk imigrasi untuk cap passport keluar Malaysia.
    • Masuk bus dari coach/perusahaan bus yang sama tapi beda dengan bus yang dinaiki dari terminal. Hal ini karena bus menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan dan kedatangan, jadi bus tidak menunggu penumpang melainkan mengangkut penumpang lainnya dari bus sebelumnya yang sudah siap berangkat.
    • Menyeberangi perbatasan.
14:30

(waktu Singapura)

Bus Johor Baru Express

Woodland

  • Masuk imigrasi untuk cap passport masuk Singapura.
    • Cerita deg-degan di imigrasi Singapura adalah sempat tertahan di imigrasi karena passport tidak bisa di scan. Setelah diwawancarai oleh pihak imigrasi akhirnya kami diperbolehkan masuk.
15:00 Bus Johor Baru Express Terminal bis ban san street

seberang MRT jalan Bugis

  • Tiba dengan selamat dengan disambut hujan pertanda berkah.
    • Karena ini pertama kali perjalanan mandiri, kami sempat kebingungan untuk dapat keluar dari terminal tersebut. Belum lagi hujan rintik menambah romantis suasana kebingungan kami.
    • Setelah bertanya kesana kemari dengan keyword yang salah dan dijawab dengan jawaban yang tidak menjawab pertanyaan, akhirnya keluar juga keyword “MRT” dan ditunjukkan ke seberang jalan MRT Bugis.
15:10

Halte bus Bugis

  • Sebelum sampai di stasiun MRT, setelah melewati Raffles Hospital, kami menemukan halte bus. Kebetulan ada penduduk lokal, kami sempatkan untuk bertanya arah penginapan kami dan dia menjawab dengan ramah pertanyaan kami, bahkan berniat membantu menunjukkan lokasi hotel yang kami tuju. Ternyata ketika bis datang, kami tidak bisa ikut karena kami tidak punya uang kecil/uang pas. Jadi terpaksa tidak jadi naik bis.
    • Fyi : bus di Singapura tidak mengenal kondektur, tidak mengenal kembalian uang. Semua harus dibayar pada saat naik dengan uang pas.
15:25 MRT Bugis ~ China Town ~ Clark Quay
  • Ini bukanlah pengalaman pertama kami menggunakan vending machine untuk membeli tiket, namun tetap saja kesulitan dalam membeli tiket. Tiba-tiba ada seorang wanita yang fasih berbahasa Indonesia membantu kami. Belum berhasil juga sih, tapi niat dan semangat membantunya cukup menambah percaya diri kami meningkat. Akhirnya dengan bantuan petugas setempat, kami bisa juga membeli tiket di vending machine dan masuk peron dengan senang hati.
    • Naik MRT jurusan China Town.
    • Berganti MRT menuju Clark Quay tanpa keluar peron.

15:45

Clark Quay Central

  • Setelah keluar peron, ternyata kami tidak bisa langsung begitu saja keluar stasiun. Kami terpaksa berkeliling dulu menyusuri lorong yang kiri kanannya diisi oleh toko-toko hingga seperti labirin saja tidak keluar-keluar.
    • Karena lapar, akhirnya makan dulu di warung makan yang pemiliknya mengaku orang Indonesia. S$ 19 untuk bertiga.

16:15 Clark Quay ~ Boat Quay
  • Alhamdulillah keluar juga kami dari labirin toko-toko di bawah tanah.
    • Sebenarnya secara ancer-ancer kami tahu letak penginapan yang kami tuju, tapi tetap saja kami butuh kepastian dengan cara bertanya pada seseorang/siapapun yang kami curigai mengerti dengan tata kota setempat. Dan sesuai dengan asumsi kami, akhirnya kami dapat petunjuk yang tidak meleset dari ancer-ancer awal dan beranjaklah kami menuju penginapan di bawah guyuran hujan lebat.

16:30

Boat Quay

  • Di depan penginapan, kami sempat bingung karena penginapan ini hanya berupa pintu masuk saja dan papan nama di atasnya tanpa ada tanda-tanda lain bahwa ini adalah sebuah penginapan. Tapi dengan yakinnya kami pencel bel yang ada di sana dan terdengar suara sayup memerintahkan kami untuk masuk.
    • Check in 5footway Inn.
    • Pengelola penginapan di Singapura ternyata sangat taat aturan. Berbeda dengan di Malaysia, karena ketika booking, kami hanya pesan untuk dua orang. Di malaysia kami boleh masuk kamar, di Singapura kami harus upgrade menjadi tiga orang atau downgrade di dorm, namun tetap dengan denda yang ketika dihitung sama saja harganya. Akhirnya kami upgrade.
    • Masuk kamar no. 6.
    • Tidak lupa kami juga membayar deposit sebesar Rp. 200.000,- karena S$ sudah habis, maka kami deposit dengan IDR.
17:30

Boat Quay ~ Clark Quay ~ Merlion Park ~ Kampong Ayer

  • Setelah bersalin dan membersihkan diri, kami keluar penginapan untuk withdraw karena kehabisan S$ di Clark Quay Central.
    • sightseeing kehidupan malam seputaran Boat Quay dan merlion park.
    • Menuju Lau pa sat untuk mencari makan malam.

    Notis : jangan lupa untuk selalu membawa botol minum sendiri yang diisi air minum dari penginapan.

    Penting : Lau pa sat bukanlah lokasi yang tepat bagi mereka yang Muslim, karena makanan di sana tidak dalam kategori halal. Kalaupun dianggap halal, tetap saja bercampur dengan makanan non halal lainnya. #pengalaman

20:30

5footway Inn

  • Tiba di penginapan dengan pegal-pegal tapi puas.
    • Menikmati penginapan, dengan sightseeing dari teras dengan pemandangan langsung tepi sungai hingga esplanade, Merlion Park dan sekitarnya.
    • Minum teh tarik dari mesin pembuat beragam minuman sepuasnya.
    • Memanfaatkan wifi penginapan.
    • Menggunakan komputer penginapan untuk browsing internet.
    • Tidur.

Kamis, 27 November 2014
05:30

5footway Inn

  • Bangun pagi.
    • Mandi.
    • Sarapan di teras.
    • Menikmati pemandangan dari teras penginapan.

06:00 Boat Quay ~ Merlion Park
  • Kembali menyusuri tepi sungai/river
    side dari penginapan menuju Merlion Park, kali ini menyusuri tepi sungai berbeda alias dari seberang penginapan.
    • Menyeberangi sungai melalui Elgin Bridge.
    • Menikmati wisata sejarah.

08:00

5footway Inn

Kembali ke penginapan dan persiapan untuk check out.
08:30 5footway Inn
Check out.
08:10 MRT Clark Quay ~ China Town ~ Bugis
  • Menuju ke stasiun Bugis untuk membeli makan siang, karena disarankan oleh petugas MRT untuk membeli halal food di seberang Rafles hospital.
    • Membeli makan siang di kedai yang menjual makanan Indonesia, berlokasi dekat dengan Kampung Glam. Tapi tidak sempat berkunjung ke Kampung Glam karena keterbatasan waktu dan hanya sempat melihat kubah mesjid Sultan dari kejauhan.

09:00 MRT Bugis ~ Tanah merah ~ Changi
Bergegas menuju bandara Changi, karena tidak ingin mengalami keterlambatan.
09:30

Changi

  • Masuk bandara.
    • Check in.
    • Makan siang dengan makanan yang dibeli di dekat MRT bugis.
10:45

Changi

  • Masuk imigrasi.
    • Belanja-belanji di duty shop untuk oleh-oleh.

12:30 Troley

Changi

  • Perjalanan panjang menuju platform A16.
    • Mampir di mesin pijat gratis.

13:30 Troley

Changi

Tiba di platform A16, masih ditutup.
13:45

Platform A16

  • Sudah cepat-cepat berjalan, ternyata platform A16 baru dibuka setelah kami menunggu + 10 menit.
    • Pemeriksaan bagasi.
    • Minum air yang tidak boleh dibawa masuk.
    • Kongkow-kongkow menunggu boarding ke pesawat.
14:15 Platform A16
Boarding.
14:30 Lion Air Changi ~ Soekarno hatta
Take Off.
15:00

(waktu Indonesia bagian barat)

Lion Air Soekarno Hatta
Landed.
15:15 Soekarno Hatta
Makan junkfood di aw.
16:00 Damri Soekarno Hatta ~ Beos
  • Menuju stasiun kota untuk meneruskan perjalanan ke rumah.
    • Macet parah.
17:30 Damri

Beos

  • Tiba di stasiun kota.
    • Beli tiket kereta menuju Bojong Gede.
18:15 Commuter Line Beos ~ Bojong Gede
Tiba di stasiun dengan iringan rintik hujan.
19:30 Angkot 117 Bojong Gede ~ Inkopad
Menuju home sweet home.
20:30

Inkopad

Tiba di rumah dengan sumringah.

mengajar

Hari ini Selasa, tanggal 23 September 2014. Yang sedang happening di media sosial sesuai tanggal sekarang adalah tentang seorang kakak yang baik hati dan tidak sombong karena sering membantu adiknya dalam mengerjakan pekerjaan rumah dengan sang guru pemberi pekerjaan rumah. terjadi polemik di media sosial ketika sang kakak memposting hasil bantuannya, dimana nilai sang adik hanya ’20’ padahal menurut sang kakak, hasilnya sudah benar. ini penampakan pekerjaan rumah sang adik dan sedikit catatan pedas sang kakak :

10603806_706562426092949_7170321873362655339_n

Diawal hadirnya curhat sang kakak karena merasa benar, disalahkan adalah banyak yang menghujat sang guru. Saya sebagai pegiat media sosial tentu saja membela sang kakak, walau belum pernah sedikitpun melihat secara langsung gambar di atas pada saat itu. karena biar bagaimanapun, menghujat di media sosial adalah kegiatan yang ‘menyenangkan’ dilakukan karena terasa banyak teman senasib padahal palsu.

Kemudian hari ini saya tercerahkan dengan adanya beberapa komentar dari para bijak cendikia dalam menerangkan alasan pemberian nilai oleh sang guru yang tidak serta merta diberikan dengan sembarangan tapi merupakan konsekwensi atas apa yang harus diberikan sesuai ketentuan pemberian nilai. ketika satu hal dikatakan salah, maka sang guru harus tegas menyatakan itu salah. Demikian yang saya dapat dari pencerahan tersebut.

Kemudian muncul lagi pertanyaan : “kenapa salah?”.

Menilik dari jawaban sang adik yang dibantu sang kakak, saya berkesimpulan dan keukeuh menyatakan bahwa jawabannya benar. hingga kemudian kembali tercerahkan oleh beberapa komentar dari para bijak cendikia yang ternyata banyak bertebaran di jagat media sosial yaitu : “bukan hasil akhir yang dipersalahkan, tapi prosesnya”.

Ternyata proses jawabannya yang salah walau hasil akhirnya sama dan benar.

Kali ini saya tersentak terhenyak terbelalak mengingat dosa atas kebodohan saya selama ini yang senang jika ada kegiatan bullymembully yang sering tidak ikut terjun langsung tapi sangat senang ketika ada pihak yang dibully. manusia macam apa saya ini ? #mikir

Mengajar adalah pekerjaan keseharian saya sama dengan sang guru. bagaimana jika saya dipersalahkan dan dibully oleh sekian banyak orang di media sosial atas sesuatu yang belum tentu kesalahan saya … #merenung

Dan lagi banyak dari materi ajar yang saya ajarkan berdasarkan proses bukan langsung kepada hasil akhir. beruntunglah saya yang tidak dimediasosialkan oleh murid yang merasa benar disalahkan.

ini contoh proses yang bukan langsung hasil akhir yang saya ajarkan di kelas.

urutan kanji

Kotak besar paling atas adalah karakter kanji. Kotak kecil-kecil di bawahnya adalah proses penulisan karakter kanji tersebut. Urut-urutan penulisan karakter kanji tersebut harus sesuai dengan aturan yang telah ada dan disepakati bersama. Dan penulisan serta cara menuliskannya diujikan juga. Jadi tidak serta merta secara nalar dan logika setiap orang bisa bebas menuliskan kanji tanpa mengindahkan kaidah-kaidahnya.

Pemahaman polemik sang kakak dan sang guru, saya tuangkan dalam penulisan karakter kanji karena saya tidak tahu banyak tentang matematika. Tapi saya tetap mengerti jika dikatakan bahwa jawaban sang adik yang dibantu sang kakak adalah salah berdasarkan proses. Dan nilai yang diberikan sudah benar karena capaiannya memang baru segitu.

Sekali lagi saya salut dan bangga terhadap sang kakak yang mau meluangkan waktunya untuk membantu sang adik. Di rumahpun saya sering mendapat nilai buruk setelah membantu anak mengerjakan pekerjaan rumahnya. Kesal dan sakit hati karena menurut saya sudah benar. menurut saya ….

sekian dulu dari saya karena sudah menjelang masuk kelas, jadi saya harus bersiap untuk mengajar.