jurnal komuter #1

setelah velg,

ban belakang pakai 3.00 x 17, velg belakang 1.85, teromol standart baru dengan laher dua kiri kanan, karet untuk sproket belakang baru. sempat jalan dengan gagah selama dua minggu-an.

selanjutnya akan komuter terbitkan jurnal sebagai komuter dalam postingan-postingan yang menggambarkan cerita perjalanan yang komuter lakukan.

rabu 16.30,
dalam perjalanan pulang dari pondok labu melambung ke ciputat dalam rangka pelaksanaan tugas sebagai ojeker. dari ciputat masuk pondok pinang, pindok indah, memutar di jembatan permata hijau mengikuti rel kereta api. setelah Slipi, memotong rel KA. menuju arah pejompongan roda belakang goyang.
ada apa gerangan…
ternyata ban kempes. berhenti, menurunkan muatan, dorong sekitar 3 m (dekat amat) istirahat 15 menit sambil nongkrongin tukang tambal ban (selanjutnya disingkat ttb) menambal ban.
jalan lagi.
setelah putaran di jalan Benyamin Sueb, kemayoran, pantat gealgeol lagih. dorong 10 m (jauhan dikit) ketemu ttb. ganti ban dalam biar tidak merepotkan.
masalah selesai ? ….
keesokkan harinya Kamis pukul 05.45,
bendungan jago jadi saksi ngedropnya tenaga motor. sengaja tidak berhenti karena memang tidak ada bengkel dan tidak berani bongkar motor sendiri. terpaksa jalan dengan kecepatan 20 km/jam, pelaaan bangetd. lepas patung pak tani, kembali pantat gealgeol, ban belakang kempes lagih. dorong-dorong motor seputaran TIM Cikini, mampir di warung tempat orang pada sarapan sambil menunggu ttb buka. pukul 08.00 (kebayang berapa lama nunggu?) ban selesai ditambal, jalan lagi. di jalan Sultan Agung mampir di bengkel motor, ternyata ganti busi + ganti saringan bensin. tunggangan kembali greennng.
jumat, 05.30,
di belokkan galur cempaka putih, bau bensin sangat menyengat setelah di tengok ke bawah terlihat bensin mengalir sangat deras. seperti air hujan yang turun dari talang. kuenceng banget alirannya.
menepi, di depan sebuah bengkel. pedagang di gerobak bilang bengkel akan buka pukul 08.00. daripada menunggu 2 jam mending pulang dulu, sarapan + main dengan raja ali haji
pukul 07.30, bengkel selesai ganti saringan bensin yang menjadi biang kerok ngocornya bensin yang susah payah dibeli.
sabtu, pukul 12.00
dalam perjalanan menuju ciputat dari rumah di parung. pantat kembali gealgeol. aduuuuuh apa lagi siiih. tiba-tiba motor tidak jalan walau digazz, ternyata rantai tidak nyantol di sproket belakang. karena tidak bawa peralatan (bawa juga percuma). mampir lagi di bengkel, ternyata yang namanya tromol belakang suzuki smash memiliki 3 buah laher. selama ini hanya tahu laher yang menempel plek di tromol namun setelah diberi penjelasan oleh tukang bengkel yang terus-terang sangat bagus kerjanya ini, sproket juga memiliki lahernya sendiri.
.
empat hari berturut-turut jaipongan dan bercengkrama dengan tukang bengkel. mudah-mudahan tidak menjadi kebiasaan.

Diterbitkan oleh komuter

seorang komuter yang wara-wiri antara rumah @Parung dan kantor @Cinere. mobilitas dibantu oleh dua tunggangan setia secara bergantian : smash 2004 dan xtrada2011. sekarang ganti dengan Mio Z karena smash ditabrak ma' ma' sen kiri belok kanan.

16 tanggapan untuk “jurnal komuter #1

  1. dah dapat no hpnya pak husnun… kalo mau jadi anggota jamaah sholat duha kirim sms ke beliau aja 🙂 ditawarin tuh sama beliau di blognya… apa saya kirim lewat SMS?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: